2 Desember 2018 hari dimana seseorang berkabar lewat grub, tentang peristiwa yang barusaja terjadi. pada sore itu, grub lebih ramai dari biasanya. ternyata ada kabar yang tidak baik, meskipun itu adalah kabar yang menjadi cerita bahagia bagi sebagian orang yang mendengarnya.
di sore itu angin dingin bertiup dengan kencangnya, seolah mengerti setelah seorang mendengar kabar dari ponselnya. Dia terletih - letih di dalam kamarnya. pandanganya mulai tertuju pada memory - memory yang barusaja dia ingat beberapa tahun yang lalu.
Dia tak banyak berkata - kata, hanya sebuah senyum tipis dan kerutan dahi yang terlihat di wajahnya. Setelah dia mendengar kabar tentang sebuah pernikahan seseorang yang baru saja terjadi tadi pagi.
Itu semua bukan berarti dia tidak ikut bahagia dengan kabar gembira tentang peristiwa bahagia dalam hidupnya, Sebab bukankah beberapa hari dan beberapa jam yang lalu mereka beruda masih bertengkar seperti dua orang anak kecil yang berebut premen, bukankah beberapa hari yang lalu mereka masih bertengkar di karenakan masalah yang tidak kita ketahui apa sebabnya, bukankah beberapa hari yang lalu mereka masih bertukar kabar di jam - jam malam meskipun itu kabar buruk yang mereka berdua saling mencaci.
hembusan angin dingin di malam ini seolah menambah suasana yang kelam, membayangkan sosoknya yang dahulu merupakan sosok yang paling baik untuk mngarungi dunia perkuliahan yang sedang mereka berdua jalani.
ingatan - ingatan kecil di kala dia terheran - heran, apakah ini telah benar - benar terjadi ?
Dia masih saja bertanya - tanya pada dirinya sendiri. apakah ini nyata ?
Entahlah sesuatu yang tidak baik untuk di cari tau kebenaranya.
pada malam di mana dia mendengar kabar itu, seperti seolah masih terngiang - ngiang di telinga dan pandangan mata yang entah tertuju kemana.
jam sudah menunjukan pukul 03.21 pagi, dan dia masih belum juga tertidur.
namun perihal imsomnia ini bukanlah di sebabkan oleh segeas atau dua geas kopi yang selalu dia sempatkan setiap malam, namun perihal banyak memory - memory kecil dalam ingatan yang begitu pandai membuat teringat lagi kisah - kisah tentang cerita duka dan bahagia yang tersimpan sewaktu mereka masih saling menyayangi
Dan angin membawa suara dari kejauhan, terdengar riuh panggilan adzan subuh yang memecah keheningan dan juga memory - memory masa silam tentangnya, dia menyempatkan diri untuk menghadap kepadaNya yang maha tinggi, mencoba untuk mengutarakan takdir buruk yang terlalu hebat mendera jiwanya
Belum pernah dia merasa sedekat dan sepasrah ini dengan, dikarenakan takdir buruk yang tidak mampu dia tanggung sendirian.
pada pagi yang hening itu ia menengadahkan kedua tanganya dengan meminta kepada Tuhan yang maha tinggi, dia meminta kekuatan atas ujian yang sedang dia ujikan.
Dia tidak meminta kepadaNya untuk memutar balikan waktu, agar ia dapat membenahi semua yang telah terjadi.
Ia pun tidak meminta kepadaNya agar Dia yang maha tinggi mengambil pengelihatanya, agar dia tidak dapat melihat seorang yang masih sangat dia cintai, meskipun mereka berada di dalam kelas yang sama.
Dia pun tidak meminta kepadaNya agar segala persoalan ini lekas berakhir.
namun hanya dengan kedua tangan yang lemah dan dengan dua bola mata yang basah, ia memohon kepadaNYa agar Dia yang maha Pengasih memberikan punggung yang kuat, jiwa yang besar, dan kesabaran yang luas. sebesar dan seluas cobaan yang Dia ujikan terhadapku.
Dan sekalipun ia tidak pernah menyesalkan jalan hidupnya yang telah Kau gariskan di kitab catatan takdir yang harus ia lalui, ia telah berjanji akan kuat untuk menerima semua ini
0 Response to "2 Desember 2018"
Posting Komentar