puisi sederhana






إنه ما يتضح عندما تحاول ألا تراه
هو الذي يتم لمسه عندما لا تلمسه
إنه ما تجده عندما لا تكون مشغولاً بالبحث عنه



dia adalah yang terlihat jelas ketika engkau berusaha untuk tidak melihatnya
dia adalah yang tersentuh ketika engkau tidak meraba-rabanya
dia adalah yang kau temukan ketika kau tak sibuk mencarinya





Pra KKN 2019

Aku disini, menikmati sejuknya sore hari mu, bersantai ria, menulis beberapa syair cerita dan juga mensyukuri segala nikmatmu

Atas cahaya yang kau karuniakan dan juga atas cerita yang telah kau tetapkan di atas takdirku

Aku mensyukuri segala nikmat Mu, dan juga segala ujian darimu yang membuat jiwaku semakin bertumbuh semakin besar dan menjadi jiwa yang dewasa.

atas lika-liku nya jalan kehidupan yang telah aku lalui sehingga aku menjadi mahir dalam melewati setiap belokan dan juga jalanan yang terjal dalam cerita hidup Mu ini

Aku juga bersyukur atas rezeki yang selalu tercukupi dan juga atas kelebihan harta daripada orang-orang seperti diriku aku dan aku juga bersyukur atas keadaan keluarga yang seperti ini sehingga aku dapat mengetahui bagaimana nikmatnya keluarga yang dapat bahagia dapat menyayangi dan mengasihi satu sama lain.

Aku juga bersyukur padaMu, atas jiwa yang besar dan juga kesabaran yang besar sehingga aku dapat memiliki jiwa yang sangat bersabar. Lebih daripada orang-orang seusiaku dan juga lebih daripada orang-orang yang selalu hidup berdampingan dengan ku.

maka aku menyadari bahwa engkau yang membuat aku menjadi jiwa yang besar seperti yang sahabat saudaraku lihat saat ini seperti yang sering orang-orang katakan saat mereka memujiku dengan pujian ini ini, namun aku sadar bahwa engkaulah yang paling hebat yang menguasai seluruh semesta berikut langit dan bumi dan juga keadaan jiwa dan juga keadaan tubuh ku

maka aku bersyukur padamu dengan kebersyukuran yang selayaknya seorang hamba bersyukur kepada sang penciptanya










pengorbanan

Pengorbanan,

Aku tau setiap cahaya yang bernyawa, wewangingan dari kelopak Lili dan juga Cendana.
Aku tau setiap terbit terbenamnya sang Surya, dan juga harum minuman anggur yang masak.
Aku pun tau lagu - lagu dari deburan ombak, dan juga suasana hening saat aku berada di dekat sang kekasih.

Aku juga tau setiap yang berkilau dan juga setiap yang bersayap
Yang kadang kala berbisik manis di kala sore selayaknya burung - burung.
Dan nyanyian angin siang di hamparan bukit yang tinggi.

Aku belajar pada langit
tentang keterbatasan dan ketidakberkuasaan ku
pada hujan sebagaimana tak bisa ku panggil dan ku tunda
pada awan yang tak bisa ku ubah bentuknya

Dan aku pun belajar pada pengorbanan yang telah mendewasakan ku
Pada lagu puisi - puisi yang membangunkan ku di kegelapan
Pada pengorbanan tentang bagaimana teriknya siang saat aku menjemput bagian dari Nafkah

Aku pun belajar pada takdir
Tentang ketetapan dan ketentuanku untuk menerima engkau selayaknya bumi yang menerima hujan
Dan aku pun belajar pada tangisan kecilmu, dan juga pada kemauan mu yang tak bisa aku abaikan
Pada cahaya kecil yang berkilau indah di mata kecilmu.

Aku mendekapmu dengan dekapan yang teduh penuh pengorbanan
Yang tidak menghangatkan tubuhmu dan juga tidak menyejukkan mu, namun aku mendekapmu selayaknya cahaya kecil di kegelapan yang menerangi seluruh pekatnya dari sang malam.

Maka jadilah engkau selayaknya bidadari yang berparas manis seperti riuh warna bunga - bunga safron di hamparan rumput yang kuning dedaunanya.
Terangilah kelamnya sang malam dengan cahaya kebaikan dari mu. Selayaknya rembulan yang bercahaya pada sebuah malam di Padang pasir.
Dan sinarilah dunia ini dengan kebaikanmu






Sekian lamanya.

Aku berjemur di bawah pancaran sinar mentari mu yang memisahkan antara cahaya dan kegelapan, dan menyebut nyebut namamu di atas segala keajaiban yang tak bertepi.

Biarlah aku mati di antara rindu dan Harapan, daripada membiarkan jiwa ku kering tanpa adanya air cintamu.

Dan aku melihat kedalam dirimu, aku tak melihat apapun kecuali aku melihat diriku yang mencintaimu,

Duhai kekasih

Adakah tempat dimana kita dapat berjumpa di atas dunia yang menyedihkan ini
Tanpa ada perasaan dendam kepada dunia yang memisahkan kita,

Tanpa ada rasa dendam,
Tanpa rindu yang di tahan - tahan










 Jumat yang begitu dingin, awan - awan putih yang mengisyaratkan hujan nampak begitu terang menyelimuti kota panjang.
Aku bersandar di tembok kamar ku, dan terlintas ingatan tentang Aditya, putri, dan orang yang pernah menaruh hatinya di dalam hatiku.
Aku mengharapkan pengganti dari sisimu yang, meliputi segala kebaikan dari nama - namamu yang paling maha



january 2020
Wabah penyakit dari virus Corona mengguncang dunia, semua doketer bingung dengan isu Corona. Ribuan manusia terjangkit dan ratusan meninggal .
Aku ingin berkomentar sesungguhnya, namun jika tulisan ini di baca dengan orang yang tidak mengerti, maka aku takut di cela karna ketidak pedulian ku atas bencana penyakit ini




Sudah saatnya nya keluar dari persembunyian mu. Sudah saatnya nya kau membuka tirai kamarmu, dan menyalakan lampu yang yang menghalangi masuknya cahaya.

Bukalah matamu dan angkatlah kepalamu bangkitlah dari dunia ini, dari dunia yang menyakitkan. Dari dunia yang mengambil anak-anak dari ibunya .

Bangun dan tegakkanlah tubuhmu,
Bangun dan lihatlah dunia yang ada di luar sana,
Menatap cermin tanpa cahaya terang hanya akan melihat kegelapan yang ada,
Cahaya tak akan masuk tanpa tirai yang dibukakan,

bangun dan lihatlah kedalam dirimu, bukankah dahulu kau adalah setan yang menguasai kisah sebagian sang malam, bangun Dan katakanlah pada dunia "di sini musuhmu"

Bangun dan tinjulah dunia yang menyakitkan itu dengan tangan kirimu, engkau memiliki senjata yang paling menakutkan;
Yaitu keberanianmu, 
Yaitu ingatan tentang masa lalumu yang kelam. Yang telah memisahkan seorang anak dari ibu kandungnya.

Binasakanlah dunia yang kejam itu dengan tangan kirimu, lawanlah Adi, lawanlah Adi, lawanlah hingga mereka menyerah, bunuhlah mereka dengan tangan kirimu. Dan teriakanlah kepada mereka bahwa "disini keadilan datang untuk membinasakan kalian semua"

Katakanlah kepada mereka sehingga kata-kata itu menggetarkan lutut dan membuat kencing para Penguasa yang serakah itu. Hantamlah dunia yang menyakitkan itu dengan tangan kirimu, berjanjilah padaku jangan mati kecuali jika kau sudah melakukan keadilan






18 jui 2020

lekaslah membaik

aku tidak merasa sedih, aku tidak merasa bahagia, aku tidak merasakan suka cita, aku tidak merasa hampa, aku tidak merasa jatuh cinta. aku mungkin adalah bagian dari kekosongan.

aku melihat segala penyakit, yang di sebut corona dan lain sebagainya. Namun apapun itu, yang aku rasakan sendiri dampaknya adalah lebih dari sekedar penyakit. melainkan sebuah kegilaan, kecemasan, buta diri dan rasa lupa akan hal yang setiap saat akan menghampiri siapapun yang bernyawa, yaitu Kematian

maka aku berkata kepada dia, Duhai penyakit ! jika engkau ada di muka bumi atas kehendak dari Tuhanmu maka tetaplah ada, Karna tuhan tidak menciptakan sesuatu melainkan karna untuk memberikan manfaat. namun jika kau ada karna kehendakmu atau kehendak makhluk lain, maka hilanglah seperti kemarau yang hilang setelah mengeringkan bumi dari tumbuh-tumbuhan, lalu terhapus oleh hujan pertama musim dingin yang membawa kehidupan bagi seluruh makhluk.


duhai penyakit, aku tau kau lebih bertakwa kepada tuhanmu daripada manusia yang kau sulitkan. sebab engkau tidak menyalahi takdirmu sebagaimana manusia yang menyalahi takdirnya. namun untuk segala itu, apalah dayaku yang terlahir sebagai seorang insan. tiada berkuasa aku atasmu. maka aku serahkan apapun yang terbaik bagimu, sesuai dengan kehendak Tuhan.












cahaya yang mengkristal

dalam pagi - pagi yang dingin dan membuat mengigil
sampaikan salamku pada langit dan pada bumi
Datang lah , dan bawa aku pergi. 
Dari dunia yang penuh dengan tipuan dan kebohongan.

 Bawa aku keluar dari penjara Dunia yang dingin 

Aku ingin selalu bersama dengan mu dalam keadaan apaun, di hujan yang gelap. dan malam dingin yang berkabut.

dalam kegelapan yang kelam kau adalah mata air khidzirku, 

seorang utusan yang datang dari tuhan.
apa kabarmu duhai belahan jiwa?

bagaimana kau melewati hari - harimu?
apakah kau ingat kisah - kisah yang pernah kita berdua lewati bersama, dalam banyak hal
dalam banyak peristiwa yang begitu besar telah berlalu.

duhai kekasih, aku masih mencintaimu dengan cinta yang biasa,
yang tidak perlu sibuk menanyakan bagaimanakah engkau?
yang tidak perlu cemburu bahwa kau sedang mencari yang lain untuk membahagiakan hatimu.

ingatkah saat aku membawakanmu makanan, 
saat itu juga aku menyaksikan kebahagiian antara kita beruda.

antara aku dan kau 














Hanya kita yang mengetahui bentuk segala macam keagungan dan kemegahan duniawi. 
apalah artinya semua itu, jika engkau memegangnya. 







di senyumu aku melihat sesuatu yang lebih indha dari cahaya bulan










Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "puisi sederhana"

Posting Komentar

Pendahuluan: Mengenal Kasus Vina Cirebon Kasus Vina Cirebon telah mengguncang media dan menjadi perhatian nasional. Kasus ini bermula dari l...