Aset keuangan




oleh : Amalia Sagita Putri




 PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan ekuitas. Aset merepresentasikan potensi jasa fisis dan nonfisis yang memampukan badan usaha untuk menyediakan barang dan jasa.
Terdapat beberapa sumber dari definis aset, diantaranya adalah menurut FASB. FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg. 25) sebagai manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Hampir sama dengan itu IASC juga mendefinisi aset sebagai suatu sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu yang mana manfaat ekonomis masa depan diharapakan didapatkan oleh perusahaan. Sumber lain, yaitu AASB, mendefinisi aset sebagai potensial jasa atau manfaat ekonomis yang dikendalikan oleh pelaporan entitas sebagai hasil transaksi masa lalu atau kejadian masa lalu lainnya. APB No. 4 membedakan aset menjadi sumber ekonomik dan nonsumber ekonomik. APB No. 4 merinci aset yang digolongkan sebagai sumber ekonomik yaitu: sumber produktif, produk yang merupakan keluaran kesatuan usaha, uang Klaim untuk menerima uang, hak kepemilikan atau investasi pada perusahaan lain.
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus memiliki manfaat ekonomik di masa datang yang cukup pasti. Manfaat ekonomik ini ditunjukkan oleh potensi jasa atau utilitas yang melekat padanya sebagai yaitu suatu daya atau kapasitas langka yang dapat dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upayanya untuk mendapatkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik. Disamping manfaat ekonomik, suatu objek bisa dikatakan sebagai aset, objek tersebut tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Artinya, untuk memiliki aset harus terdapat proses yang disebut dengan transfer kepemilikan. Krtieria lain yang merupakan penyempurnaan dalam pendefinisian objek sebagai aset adalah aset merupakan akibat transaksi atau kejadian masa lalu.

B. Rumusan Masalah

Pada aset keuangan ini, kami akan membahas beberapa permasalahan diantaranya:

a. Apa saja macam-macam aset keuangan ?
b. Apa saja klasifikasi uang ?
c. Apa sajakah  fungsi uang?
d. Apa saja sistem keuangan?





PEMBAHASAN

A. Aset

Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai artinya dapat kita jual dan
mendapatkan uang. Asset dibagi menjadi dua yaitu :

1. Aset berwujud
Aset berwujud yaitu asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya, misalnyabangunan, mesin yang harganya sesuai dengan ongkos pembuatannya (walaupun tanah tidak ada ongkos pembuatannya namun tanah termasuk asset berwujud).

2. Aset tidak berwujud
Aset tidak berwujud yaitu asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujudfisiknya misalnya surat berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau harga jika secarik kertas tersebut kita jual.

B. Aset Keuangan

Aset Keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini tergantung darinilai arus kas/uang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan datang maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran kas/ klaim atas asset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut sebagai investor.
Berikut adalah contoh dari asset keuangan tersebut:

• Pinjaman / kredit yang diberikan oleh bank Niaga kepada bapak Abdullah untuk renovasi rumahnya

• ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dapat dimiliki oleh setiap warga Indonesia

• Obligasi yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah Cipta

• Saham biasa yang diterbitkan oleh PT. Telkomsel

• Saham preferen yang diterbitkan oleh IBM
Jadi hutang bank, obligasi (baik yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan),saham (baik saham biasa atau preferen) yang masing-masing memiliki cara-cara pembayaran klaim yang berbeda adalah asset keuangan.

C. Perbedaan Aset Keuangan dengan Aset Brwujud

Secara fisik memang berbeda, pada aset berwujud, bentuk fisiknya dapat langsung dinilai dengan uang, sedangkan aset keuangan wujud fisiknya tidak dapat mencerminkan nilai dari aset keuangan tersebut.
Untuk aset berwujud misalnya, kepemilikan atas kapal pesiar maka arus kas yang akan kita peroleh dimasa yang akan datang adalah pendapatan yang akan kita peroleh dari penumpang kapal pesiar.

1. Aset Berwujud dan Tidak Berwujud
Asset berwujud yaitu asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya misalnya bangunan, mesin yang harganya sesuai dengan ongkos pembuatannya (walaupun tanah tidak ada ongkos pembuatannya namun tanah termasuk asset berwujud) Asset tidak berwujud yaitu asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud fisiknya misalnya surat berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos. pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau harga jika secarik kertas tersebut kita jual.

2. Aset Keuangan
Aset Keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini tergantung dari nilai arus kas/uang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan datang maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran kas/ klaim atas assetkeuangan tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut sebagai investor. Contoh: Pinjaman / kredit, ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia, Obligasi, Saham Biasa, Saham Preferen.

D. Klasifikasi Uang

Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima didalam pembayaran untukpembelian barang dan jasa serta untuk pembayarn utang.Uang juga dipandang sebagai kekayaan yang dimilki oleh seseorang yang dapatdigunakan untuk membayar sejumlahtertentu utang dengan kepastian dan tanpa penundaan
Berdasarkan Bahan
Di lihat dari bahannya untuk membuat uang maka di klasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
a. Uang logam,merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam
b. Uang kertas,merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas
Berdasarkan Nilainya
Klasifikasi nilai dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut,terbagi dalam 2 jenis:
a. Bernilai penuh,merupakan ung yang nilai intrinstiknya sama dengan nilai nominalnya
b. Tidak bernilai penuh,merupakan uang yang nilai intrinstiknya lebih kecil dari nilai nominalnya.
Berdasarkan Lembaga
Maksudnya adalah badan atau lembaga yang menerbitkan atau mengeluarkan uang.klasifikasi
uang berdasarkan lembaga terdiri dari:
a. Uang Kartal,merupakan uang yang diterbitkan oleh bank sentral baik uang logam maupun uang kertas.
b. Uang giral,merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek,bilyet giro,traveler cheque dan credit card.
Brerdasarkan Kawasan
Uang jenis ini dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya suatu uang.klasifikasi yang
berdasarkan kawasan adalah:
a. Uang lokal,merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu
b. Uang regional,merupakanuang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal
c. Uang internasional,merupakan uang yang berlaku antar Negara

E. Fungsi Uang 

Pada awalnya fungsi uang hanyalah sebagai alat guna memperlancar pertukaran. Namun, seiring dengan perkembangan zaman fungsi uang pun sudah beralih dari alat tukar ke fungsi yang lebih luas.
Secara umum, uang memiliki empat fungsi utama, yaitu:

1. Alat tukar-menukar
Dalam hal ini, uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang maupun jasa. Dengan kata lain, uang dapat dilakukan untuk membayar terhadap barang yang akan dibeli atau diterima sebagai akibat dari penjualan barang maupun jasa. Maksudnya, uang dapat digunakan untuk membeli segala jenis barang dan jasa yang ditawarkan.

2. Satuan hitung
Fungsi uang sebagai satuan hitung menunjukkan nilai dari barang dan jasa yang dijual atau dibeli. Besar kecilnya nilai yang dijadikan sebagai satuan hitung dalam menentukan harga barang dan jasa secara mudah.

3. Alat penyimpan kekayaan
Dengan menyimpan uang, berarti kita menyimpan atau menimbun kekayaan sejumlah uang yang disimpan, kerena nilai uang tersebut tidak akan berubah. Uang yang disimpan menjadi kekayaan dapat berupa uang tunai atau uang yang disimpan di bank dalam bentuk rekening. Memegang uang tunai biasanya memiliki beberapa tujuan seperti untuk memudahkan melakukan transaksi.

Namun, uang adalah penyimpan nilai yang tidak sempurna. Jika harga meningkat, jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dengan jumlah uang tertentu akan turun.
Memegang uang biasanya memiliki beberapa motif, antara lain:

a. Kemudahan bertransaksi yang ditentukan oleh tingkat pendapatan seseorang.
b. Berjaga-jaga yang juga ditentukan oleh tingkat pendapatan seseorang.

Disamping itu, ada pula motif memegang uang untuk melakukan spekulasi yan ditentukan oleh tingkat suku bunga (interest rate) dengan harapan mendapatkan keuntungan dari selisih tingkat suku bunga yang tinggi dengan tingkat suku bunga normal. Motif ini tidak dibenarkan dan tidak diterima dalam ekonomi islam.

4. Standar pencicilan utang
Yaitu uang dapat mempermudah menentukan standar pencicilan utang piutang baik secara tunai maupu angsuran. Dengan adanya uang dapat secara mudah diketahui berapa besar nilai utang piutang yang harus diterima atau dibayarkan sekarang atau di masa yang akan datang.

F. Sistem Keuangan

1. Sistem Keuangan

Sistem keuangan yaitu suatu jaringan dari berbagai unsur-unsur yang saling kait mengkait yang terdiri dari Rumha Tangga, Lembaga Pemerintah, Lembaga KeuanganYangmembentuk pasar keuangan.Lembaga keuangan sanagt diperlukan dalam perekonomian modern sebagai mediator antara kelompok masyarakat yang kelebihandana (rumah tangga) dan kelmpok masyarakat yang memerlukan dana (pengusaha).
Atau secara sederhana dapatdigambarkan sebagai berikut :
Dari gambar tersebut tergambar fungsi utama system keuangan yaitu menstransfer dana-dan dari unit surplus kepada unit deficit. Dana-dana yang terkumpul dalam pasar uangakan mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak pensuplai dana.
Fungsi Sistem Keuangan :

1.Menyedi akan mekani sme pembaya r an
2.Menyediakan kredit bagi unit deficit
3.Menciptakan uang melalui penyediaan kredit dan mekanisme pembayaran
4.Memberikan sarana penyimpanan dana dalam berbagai jenis simpanan

Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki fungsi pokok sebagai berikut:
– Fungsi Tabungan
– Fungsi Penyimpan kekayaan
– Fungsi Likuiditas
– Fungsi Kredit
– Fungsi Pembayaran
– Fungsi Risiko
– Fungsi Kebijakan




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan



Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai artinya dapat kita jual dan mendapatkan uang. Aset berwujud yaitu asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya, misalnyabangunan, mesin yang harganya sesuai dengan ongkos pembuatannya. Aset tidak berwujud yaitu asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujudfisiknya misalnya surat berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau harga jika secarik kertas tersebut kita jual.




















Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aset keuangan "

Posting Komentar

Pendahuluan: Mengenal Kasus Vina Cirebon Kasus Vina Cirebon telah mengguncang media dan menjadi perhatian nasional. Kasus ini bermula dari l...